PEMBELAJARAN TERPADU MODEL WEBBED
PEMBELAJARAN TERPADU MODEL WEBBED
A. Arti
Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran
terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja
mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra matapelajaran maupun antar matapelajaran.
Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan
secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.bermakna disini
memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami
konsep-konsep yang merka pelajaran melalui pengalaman langsung dan nyata yang
menhgubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran.
Jika
dibandingkan dalam konsep konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih
menekankan keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif
dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan. Setiap siswa memerlukan
bekal pengetahuan dan kecakapan agar dapat hidup di masyarakat dan bakal ini
diharapkan diperoleh melalui pengalaman belajar di sekolah. Oleh karena itu
pengalaman belajar di sekolah sedapat mungkin memberikan bekal siswa dalam
mencapai kecakapan untuk berkarya. Kecakapan ini disebut kecakapan hidup yang
cakupannya lebih luas dibanding hanya sekedar keterampilan.
B. Karakteristik Pembelajaran
Terpadu
Sebagai suatu proses, pembelajara terpadu memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1.
Pembalajaran terpusat pada anak
Pembalajaran
terpadu dikatakan sebagai pembelajaran yang berpusat pada anak, karena pada
dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu system pembelajaran yang
memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara individu maupun secara kelompok.
Siswa dapat aktif mencari. Menggali, dan manemukan konsep serta prinsip-prinsip
dari suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan perkembangannya.
2.
Menekankan pembentukan pemahaman dan
kebermaknaan
Pembelajaran
terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang membentuk
semacam jalinan antarskemata yang dimiliki oleh siswa, sehingga akan berdampak
pada kebermaknaan dari materi yang di[elajari siswa. Hasil yang nyata didapat
dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain
yang dipelajari dan mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna.hal
ini diharapkan dapat berakibat pada kemampuan siswa untuk dapat menerapakan
perolahan belajaranya pada pemecahan masalah-masalah yang nyata dalam
kehidupannya.
3. Belajar
melalui proses pengalaman langsung
Pada
pembelajaran terpadu diprogramkan untuk melibatkan siswa secara langsung pada
konsep dan prisip yang dipelajari dan memungkinkan siswa belajar dengan
melakukan kegiatan secara langsung. Sehingga siswa akan memahami hasil
belajarnya secara langsung.sehingga siswa akan memahami hasil belajarnya sesuai
dengan fakta dan peristiwa yang mereka alamai, bukan sekedar informasi dari
gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator yang membimbing kea
rah tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan siswa sebagai actor pencari fakta dan
informasi untuk mengembangkan pengetahuannya.
4.
Lebih memperhtikan proses daripada hasil
semata
Pada
pembelajaran terpadu dikembangkan pendekatan discovery inquiry (penemuan
terbimbing) yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yaitu
mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai proses evaluasi. Pembelajaran
terpadu dilaksanakan dengan melihat keinginan, minat, dan kemampua siswa
sehingga memungkinkan siswa termotivasi untuk belajar terus-menerus.
5.
Sarat dengan muatan keterkaitan
Pembelajaran
terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu gejala atau
peristiwa dari beberapa matapelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandanga yan
terkotak-kotak. Sehingga memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena
pembelajaran dari segala sisi, yang pada gilirannya nanti akan membuat siswa
lebih arif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada.
C. Tujuan
Pembelajaran Terpadu
Pembalajaran
terpadu dikembangkan selain untuk mencapai tujuan pembalajaran yang telah
ditetapkan, diharapkan siswa juga dpat :
1. Meningkatkan pemahaman konsep yang
dipelajarinya secara lebih bermakna,
2. Mengembangkan keterampilan menemukan,
mengolah, dan memanfaatkan informasi,
3. Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan
baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
4. Menumbuhkembangkan keterampilan social
seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang
lain.
5.
Meningkatkan minat dalam belajar,
6. Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan
kebutuhannya.
D. Kemanfaatan Pembalajaran Terpadu
Ada beberapa manfaat dalam menggunakan pembelajara
terpadu, yaitu :
1. Banyak topik yang tertuang di setiap
matapelajaran mempunyai keterkaiatan konsep dengan yang dipelajari siswa.
2. Pada pembelajaran terpadu memungkinkan siswa
memanfaatkan keterampilannya yang dikembangkan dari mempelajari keterkaitan
antarmatapelajaran.
3. Pembelajaran terpadu melatih siswa untuk
semakin banyak membuat hubungan inter dan antarmatapelajaran, sehingga siswa
mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya dan
memungkinkan berkembangnya jaringan konsep-konsep.
4. Pembalajaran terpadu membantu siswa dapat
memecahkan masalah dan berpikir kritis untuk dapat dikembangkan melalui
keterampilan dalam situasi nyata.
5. Daya ingat (retensi) terhadap materi yang
dipelajari siswa dapat ditingkatkan dengan jalan memberikan topic-topik dalam
berbagai ragam situasi dan berbagai ragam kondisi.
6. Dalam pembelajaran terpadu transfer
pembelajaran dapat mudah terjadi bila situasi pembelajaran dekat dengan situasi
kehidupan nyata.
E. Model-Model Pembelajaran Terpadu
1.
Model hubungan/model terkait (Connected
Model)
Model
pembalajaran ini menyajikan hubungn yang eksplisit di dalam suatu mata
pelajaran yaitu menghubungkan satu topic dengan topic yang lain, satu konsep ke
konsep yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, satu tugas
ke tugas yang berikutnya.
Pada
pembelajaran model ini kunci utamanya adalah adanya satu usaha sadar untuk
menghubungkan bidang kajian dalam satu disiplin ilmu.
Keunggulan
dari model pembelajaran ini adalah siswa memperoleh gambaran secara menyeluruh
tentang suatu konsep sehingga transfer pengetahuan akan sangat mudah karena
konsep-konsep pokok dikembangkan terus-menerus.
Contoh
:
Guru
menghubungkan/menggabungkan konsep matematika tentang uang dengan konsep jual
beli, untung rugi, simpan pinjam, dan bunga.
2.
Model Jaring Laba-Laba/ Model Terjala
(Webbed Modle)
Model
pembelajaran ini pada dasarnya menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini
pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema yang ditetapkan
dapat dipilih antara guru dengan siswa atau sesame guru. Setelah tema telah
disepakati maka dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan
kaitannya dengan antarmatapelajaran.
Dari
sub-sub tema ini direncanakan aktivitas belajar yang harus dilakukan
siswa.keuntungan dari model pembelajaran terpadu ini bagi siswa adalah
diperolehnya pandangan hubungan yang utuh tentang kegiatan dari ilmu-ilmu yang
berbeda.
Contoh
:
Siswa
dan guru memnentukan tema misalnya air, maka guru-guru matapelajaran dapat
mengajarkan tema air itu ke dalam sub-sub tema misalnya siklus air, kincir
angin, air waduk, air sungai, bisnis air dari PDAM yang tergabung dalam
matapelajaran matematika, IPS, IPA, dan Bahasa.
3.
Model Terpadu (Intergrated Modle)
Model
pembelajaran terpadu ini menggunakan pendekatan antarmatapelajaran. Model ini
diusahakan dengan cara menggabungkan beberapa matapelajaran yaitu dengan
menetapkan prioritas dari kurikulum dan menemukan keterampilan, konsep, dan
sikap yang saling tumpang tindih di dalam matapelajaran.
Contoh
:
Pada
awalnya guru menyeleksi konsep-kpnsep keterampilan dan nilai sikap yang
diajarkan dalam satu semester dari beberapa matapelajaran misalnya :
matematika, IPS, IPA dan Bahasa. Selanjutnya dipilih beberapa konsep,
keterampilan dan nilai sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang
tindih di antara beberapa matapelajaran.
Keuntungan
dari model pembalajaran ini adalah siswa mudah menghubungkan dan mengaitkan
materi dari beberapa matapelajaran.
F. Strategi
Pembalajaran Terpadu
Pembelajaran
terpadu dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu memadukan siswa dan memadukan
materi-materidari matapelajaran-matapelajaran.
1.
Integrasi melalui pemaduan siswa
Cara
ini memadukan beberapa kelas menjadi satu kelas, sehingga 1 pembelajaran kelas
diikuti oleh lebih dari satu tungkat usia siswa. Misalnya kelas 1 dan kelas 2
SD diajar matematika bersama-sama. Cara ini tentunya memerlukan keahlian guru
untuk memberikan tugas yang bertingkat sehingga siswa belajar dari yang mudah
menuju tingkat yang lebih sulit. Siswa kelas 1 dapat belajar dari siswa yang
lebih tua dan lebih pengetahuannya, sedangkan siswa yang lebih tua (kelas 2) dapat
mengajarkan pengetahuannya kepada siswa yang lebih muda.
2.
Integrasi materi/matapelajaran
Cara ini memadukan materi dari
beberapa mata pelajaran dalam satu kesatuan kegiatan pembelajaran. Dalam 1
kegiatam pembelajaran siswa belajar berbagai
matapelajaran misal matematika, Bahasa, IPA, dan IPS. Cara ini biasanya
dilakukan dengan memadukan topik-topik(tema-tema) menjadi satu kesatuan tema yang disebut tematik unit. Tematik unit merupakan rangkaian tema yang dikembangkan dari suatu tema dasar. Sedangkan tema dasar merupakan pilihan atau kesepakatan antara guru dengan siswa berdasarkan kajian keseharian yang dialami siswa dengan penyesuaian dari materi-materi yang ada pada kurikulum. Selanjutnya tema dasar tersebut dikembangkan menjadi banyak tema yang disebut unit tema(subtema).
matapelajaran misal matematika, Bahasa, IPA, dan IPS. Cara ini biasanya
dilakukan dengan memadukan topik-topik(tema-tema) menjadi satu kesatuan tema yang disebut tematik unit. Tematik unit merupakan rangkaian tema yang dikembangkan dari suatu tema dasar. Sedangkan tema dasar merupakan pilihan atau kesepakatan antara guru dengan siswa berdasarkan kajian keseharian yang dialami siswa dengan penyesuaian dari materi-materi yang ada pada kurikulum. Selanjutnya tema dasar tersebut dikembangkan menjadi banyak tema yang disebut unit tema(subtema).
G. Prosedur
Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu
Pada
dasarnya ada 2 tahap yang harus dilalui dalam prosedur pembelajaran terpadu
yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.
1. Tahap Perencanaan Pembelajaran Terpadu
Perencanaan
pembelajaran pada dasarnya adalah rangkaian yang
memuat isi dan kegiatan pembelajaran yang bersifat menyeluruh dan sistematis,
yang akan digunakan sebagai pedoman oleh guru dalam mengelola kegiatan belajar
mengajar. Dalam pembalajaran terpadu perencanaan yang harus dilakukan seorang
guru adalah sebagai berikut :
memuat isi dan kegiatan pembelajaran yang bersifat menyeluruh dan sistematis,
yang akan digunakan sebagai pedoman oleh guru dalam mengelola kegiatan belajar
mengajar. Dalam pembalajaran terpadu perencanaan yang harus dilakukan seorang
guru adalah sebagai berikut :
a.
Pemilihan tema dan unit-unit tema
Pemilihan
tema ini dapat dating dari staf pengajar yaitu guru kelas atau guru bidang
studi dan siswa. Biasanya guru yang memilih tema dasarnya dan dengan musyawarah
siswa memilih unit tema. Pemilihan tema dasar yang dilakukan oleh guru dengan
mengaju pada tema dan materi-materi pada pokok bahasan pada setiap
matapelajaran yang terdapat padu kurikulum. Tema dapat juga dipilih berdasarkan
pertimbangan lain, yaitu :tema yang dipilih merupakan consensus antar siswa,
missal dari buku-buku bacaan, pengalaman, minat,
isu-isu, yang sedang beredar di masyarakat dengan mengingat ketersediaan sarana
dan sumber belajar yang sesuai dengan tingkat perkembanagn siswa.
isu-isu, yang sedang beredar di masyarakat dengan mengingat ketersediaan sarana
dan sumber belajar yang sesuai dengan tingkat perkembanagn siswa.
1)
Tema dasar-Unit tema
Tema
dapat muncul dari siswa, kemudian guru yang mengorganisir atau guru melontarkan
tema dasar, kemudian siswa mengembangkan unit temanya.
2)
Curah pendapat
Curah
pendapat ini bermanfaat untuk memunculkan tema dasar kemudian dikembangkan
menjadi unit tema. Setelah tema dasar dan unit tema dipilih maka akan terbentuk
jarring-jaring.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
dalam penentuan tema, yaitu :
Ø Penentuan tema
merupakan hasil ramuan dari berbagai materi di dalam satu atau beberapa
matapelajaran.
Ø Tema diangkat
sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang terpadu dalam materi
pelajaran, prosedur penyampaian, serta pemaknaan pengalaman belajar oleh para
siswa.
Ø Tema
disesuaikan dengan karakteristik belajar siswa sehingga asas perkembangan
berpikir anak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Ø Tema harus
bersifat cukup problematic atau popular sehingga membuka kemungkinan luas untuk
melaksanakan pembelajaran yang yang beragam yang mengandung substansif yang
lebih luas yang apabila dinbandingkan dengan pembelajaran yang biasa.
Beberapa
prosedur pemilihan/pemilihan tema adalah sebagai berikut :
v Model ke-1
Pada
model ini tema sudah ditentukan atau dipilih oleh guru berdasar pada beberapa
kurikulum bebrapa matapelajrana yang kemudian dapat dikembangkan menjadi
sub-sub tema atau unit tema.
v Model ke-2
Pada
model ini tema ditentukan bersama antara guru dengan siswa. Meskipun demikian
tema tidak boleh lepas dari materi yang akan dipelajari.
v Model ke-3
Pada
model ini tema ditentukan oleh siswa dengan bimbingan guru.
b.
Langkah perencanaan aktivitas
Langkah
perencanaan aktivitas di sini meliputi : pemilihan sumber, pemilihan aktivitas,
dan perencanaan evaluasi. Evaluasi dalam pembalajaran terpadu meliputi berikut
ini :
1)
Janis evaluasi yaitu evaluasi otentik.
2)
Sasaran evaluasi berupa proses dan dan
hasil belajar siswa.
3)
Aspek yang dievaluasi
Keseluruhan
aspek kepribadian siswa dievaluasi yaitu meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
4)
Teknik-teknik evaluasi yang digunakan
meliputi :
a) Observasi (mengamati prilaku hasil belajar
siswa) dengan menggunakan daftar cek atau skala penilaian.
b)
Wawancara guru dan siswa dengan menggunakan pedoman wawancara.
c)
Evaluasi siswa
d)
Jurnal siswa
e)
Portofolio
f)
Tes prestasi belajar (baku atau buatan guru)
c.
Kontrak belajar
Kontrak
belajar ini akan memeberikan arah dan isi aktivitas siswa dan merupakan suatu
kesepakatan anatara guru dan siswa.
2. Tahap
Pelaksanaan Pembelajaran Trepadu dan Evaluasi
Pada
tahap pelaksanan ini langkah-kangkahnya adalah sebagai berikut :
a.
Aktivitas siswa
Aktivitas
dapat berupa : pengumpulan informasi baik kelompok maupun individual, membaca
sumber, wawancara dengan narasumber, pengamatan lapangan, eksperimen,
pengolahan informasi, dan penyusuna laporan.
b.
Kulminasi (Sharing) dalam bentuk penilaian proses (merupakan dampak dari proses
pembelajaran, dampak pengiring, prosedur formal dan informal terutama untuk
memperoleh balikan) yaitu penyajian laporan, diskusi dan balikan, unjuk kerja
dan pameran, serta evaluasi.
Komentar
Posting Komentar